10/11/2011

Semua tentang Israel dan kekejamannnya

Israel (bahasa Ibrani מדינת ישראל Medinat Yisra‘el, Arab دولة إسرائيل Dawlat Isrā'īl) adalah sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Selain itu dikelilingi pula dua daerah Otoritas Nasional Palestina: Jalur Gaza dan Tepi Barat. Dengan populasi sebesar 7,5 juta jiwa, Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia.[7] Selain itu, terdapat pula beberapa kelompok etnis minoritas lainnya, meliputi etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel, beserta kelompok-kelompok keagamaan lainnya seperti Muslim, Kristen, Druze, Samaria, dan lain-lain.
Pendirian negara modern Israel berakar dari konsep Tanah Israel (Eretz Yisrael), sebuah konsep pusat Yudaisme sejak zaman kuno,[8] yang juga merupakan pusat wilayah Kerajaan Yehuda kuno. Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui dijadikannya Mandat Britania atas Palestina sebagai "negara orang Yahudi".[9] Pada tahun 1947, PBB menyetujui Pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu satu negara Yahudi dan satu negara Arab.[10] Pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya dan ini segera diikuti oleh peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana pembagian ini. Israel kemudian memenangkan perang ini dan mengukuhkan kemerdekaannya. Akibat perang ini pula, Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya melebihi batas wilayah yang ditentukan oleh Rencana Pembagian Palestina. Sejak saat itu, Israel terus menerus berseteru dengan negara-negara Arab tetangga, menyebabkan peperangan dan kekerasan yang berlanjut sampai saat ini.[11] Sejak awal pembentukan Negara Israel, batas negara Israel beserta hak Israel untuk berdiri telah dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan para pengungsi Palestina. Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania, namun usaha perdamaian antara Palestina dan Israel sampai sekarang belum berhasil.
Israel merupakan negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer dan hak pilih universal.[12][13] Perdana Menteri Israel menjabat sebagai kepala pemerintahan dan Knesset bertugas sebagai badan legislatif Israel. Dalam hal produk domestik bruto, ekonomi negara ini menduduki peringkat ke-44 di dunia.[14] Israel memiliki peringkat Indeks Pembangunan Manusia[15], kebebasan pers,[16] dan daya saing ekonomi[17] yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara Arab di sekitarnya. Menurut hukum negara Israel, ibukota Israel adalah Yerusalem. Walaupun demikian badan PBB dan kebanyakan negara di dunia tidak mengakuinya.

Israel terletak di sebelah timur Laut Mediterania, berbatasan dengan Lebanon di sebelah utara, Suriah di sebelah timur laut, Yordania di sebelah timur, dan Mesir di sebelah barat daya. Wilayah kedaulatan Israel, tidak termasuk wilayah yang ditaklukkan semasa Perang Enam Hari tahun 1967 adalah sekitar 20.770 kilometer persegai dengan 2%-nya adalah air.[1] Menurut hukum Israel, luas wilayah keseluruhan Israel, yang meliputi Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan adalah 22.072 kilometer persegi.[95] Sedangkan luas wilayah keseluruhan yang dikontrol Israel, meliputi wilayah Palestina di Tepi Barat adalah 27.799 km2.[96]


Ein Afek
Walaupun luasnya yang kecil, geografi Israel bermacam-macam, dari padang pasir Negev di bagian selatan sampai dengan barisan pegunungan Galilea dan Dataran Tinggi Golan di bagian utara. Sekitar 70% populasi Israel bertempat tinggal di bagian barat pesisir pantai Israel yang menghadap laut Mediterania. Di sebelah timur pegunungan tengah terdapat Lembah Yordan yang merupakan bagian dari Great Rift Valley sepanjang 6.500 km. Sungai Yordan mengalir di sepanjang Lemabh Yordan, dari Gunung Hermon melalui Lembah Hulah dan Laut Galilea menuju Laut Mati.[97] Ke sebelah lebih selatannya terdapat Arabah dan berakhir dengan Teluk Eilat (Teluk Aqaba).
Salah satu ciri khas geografi Israel dan Semenanjung Sinai adalah terdapatnya makhtesh, yaitu suatu kawah yang disebabkan oleh erosi.[98] Makhtesh terbesar di dunia adalah Kawah Ramon di Negev,[99] yang berukuran 40 kilometer kali 8 kilometer. Sebuah laporan mengenai status lingkungan cekungan Mediterania melaporkan bahwa Israel memiliki jumlah spesies tumbuhan per meter persegi yang paling banyak dibandingkan negara-negara lainnya yang juga berada di cekungan Mediterania.[100]
Temperatur di Israel bervariasi, terutama semasa musim dingin. Daerah yang bergunung-gunung cenderung berangin, dingin, dan kadang-kadang bersalju; Yerusalem biasanya bersalju paling tidak satu kali tiap tahun.[101] Sedangkan di kota-kota pesisir seperti Tel Aviv dan Haifa, iklimnya cenderung beriklim Mediterania, dengan suhu yang sejuk, musim dingin yang berhujan, dan musim panas yang panas dan lama. Suhu tertinggi di Asia yang pernah tercatat (53,7 °C) terjadi pada tahun 1942 di kibbutz Tirat Zvi di bagian utara Lembah Yordan.[102] Dari bulan Mei sampai dengan September, hujan jarang turun di Israel.[103][104] Oleh karena sumber daya air yang sangat rendah, Israel telah mengembangkan berbagai macam teknologi penghematan air, meliputi irigasi tetes.[105] Rakyat Israel juga menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energinya. Israel memiliki penggunaan energi surya per kapita yang tertinggi di dunia.[106]

Israel merupakan negara republik demokrasi dengan sistem parlementer.[1] Presiden Israel adalah kepala negara, namun tugas-tugasnya sangat terbatas dan hanyalah seremonial.[107] Anggota parlemen yang didukung oleh mayoritas di dalam parlemen menjadi Perdana Menteri. Biasanya yang menjadi perdana menteri adalah ketua Partai terbesar. Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan ketua kabinet.[107][108] Israel diperintah oleh 120-anggota parlemennya, yang dikenal sebagai Knesset. Anggota-anggota Knesset berasal dari berbagai partai yang dipilih dalam pemilihan parlemen.[109] Biasanya pemerintahan yang terbentuk adalah pemerintahan koalisi.
Pemilihan parlemen dijadwalkan setiap empat tahun sekali, namun koalisi pemerintahan yang tidak stabil ataupun adanya mosi tidak percaya oleh Knesset seringkali membubarkan pemerintahan yang ada lebih awal. "Rata-rata lamannya suatu pemerintahan Israel memerintah adalah sekitar 22 bulan. Proses perdamaian dengan Palestina, peranan agama dalam negara, dan skandal-skandal politik seringkali merupakan sebab retaknya koalisi dan mengakibatkan pemilu yang lebih cepat."[110] Hukum-hukum dasar Israel (bahasa Ibrani: חוקי היסוד, ḥŭḳḳēi ha-yyǝsōd) berfungsi sebagai konstitusi tak tertulis negara. Pada tahun 2003, Knesset mulai mengajukan draf konstitusi resmi yang didasarkan pada hukum-hukum dasar ini.[1][111]

Kantor Presiden Israel 2007.
Sistem peradilan Israel memiliki tiga tingkat. Pada tingkat terendah adalah pengadilan kehakiman yang terletak di kebanyakan kota-kota Israel. Di atasnya adalah pengadilan distrik, yang berfungsi sebagai pengadilan tingkat banding dan pengadilan tingkat pertama; Pengadilan distrik terletak di lima Distrik Israel. Tingkat teratas peradilan Israel adalah Mahkamah Agung yang terletak di Yerusalem. Mahkamah Agung Israel berperan baik sebagai pengadilan tingkat banding teratas maupun pengadilan tingkat pertama dan terakhir. Sebagai pengadilan tingkat pertama dan terakhir, Mahkamah Agung Israel mengijinkan individu-individu, baik yang merupakan warga negara maupun yang bukan warga negara, untuk melakukan petisi terhadap keputusan pemerintah Israel.[112][113] Israel bukanlah anggota Pengadilan Kriminal Internasional.[114]
Sistem hukum Israel merupakan kombinasi antara hukum umum Inggris, hukum sipil, dan hukum Yahudi (Halakha).[1] Hukum Israel didasarkan pada prinsip stare decisis (yakni keputusan hakim terdahulu dijadikan sebagai dasar keputusan di masa depan) dan menggunakan sistem adversarial, di mana dua pihak dalam pengadilan diharuskan membawa bukti di hadapan pengadilan. Kasus-kasus peradilan diputuskan oleh hakim dan bukan oleh juri.[112] Masalah perkawinan dan perceraian berada di bawah yuridiksi pengadilan agama menurut agama masing-masing: Yahudi, Muslim (syariah), Druze, dan Kristen. Para anggota Knesset, para hakim Mahkamah Agung, dan para anggota asosiasi pengacara Israel melaksanakan proses pemilihan hakim.[115]
Hukum Dasar Israel mengenai Martabat dan Kebebasan Manusia melindungi hak asasi manusia dan kebebasan di Israel. Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah mendapatkan status "Bebas" oleh organisasi Freedom House berdasarkan hak politik dan kebebasan sipil, namun di daerah pendudukan Israel, statusnya adalah "Tidak Bebas"[116][117] Hal yang sama juga terlihat pada laporan Reporters Without Borders yang menempatkan Israel di urutan 93 dari 175 negara dalam hal kebebasan pers. Peringkat ini berada di belakang negara seperti Kuwait (ke-60), Lebanon (ke-61), dan Uni Emirat Arab (ke-86).[118][119] Beberapa kelompok seperti Amnesty International dan Human Rights Watch[120] juga mengecam catatan HAM Israel dalam konflik Arab-Israel. B'Tselem merupakan organisasi HAM Israel yang sering mengkritik pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Israel.[121]

[sunting] Pembagian Administratif

Israel dibagi menjadi enam distrik administratif utama, disebut sebagai mehozot (מחוזות; tunggal: mahoz) , yaitu Distrik Tengah, Distrik Haifa, Distrik Yerusalem, Distrik Utara, Distrik Selatan, dan Distrik Tel Aviv. Distrik-distrik ini lebih jauh lagi dibagi menjadi lima belas subdistrik yang disebut nafot (נפות; tunggal: nafa).[122]
Untuk tujuan statistika, Israel dibagi menjadi tiga daerah metropolitan: Tel Aviv (populasi 3.150.000), Haifa (populasi 996.000), dan Beersheba (populasi 531.600).[123] Munisipalitas Israel yang terbesar, baik dalam hal populasi maupun luas daerah,[124] adalah Yerusalem, dengan 732.100 penduduk di tanah seluas 129 km2. Tel Aviv, Haifa, dan Rishon LeZion menduduki peringkat selanjutnya sebagai kota berpenduduk paling banyak, dengan populasi sebesar 384.600, 267.000, dan 222.300 secara berturut-turut.[125]

[sunting] Daerah pendudukan


Peta Tepi Barat dan Jalur Gaza, 2007
Pada tahun 1967, sebagai akibat dari Perang Enam Hari, Israel mendapatkan kontrol atas Tepi Barat, Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan. Israel juga mengambil kontrol semenanjung Sinai, namun mengembalikannya kepada Mesir sebagai bagian dari perjanjian damai Israel-Mesir tahun 1979.
Setelah Israel menaklukkan wilayah ini, pemukiman-pemukiman Israel didirikan di daerah tersebut. Israel telah menerapkan hukum sipil di Dataran Tinggi Golan dan Yerusalem Timur, menganeksasi kedua daerah tersebut sebagai bagian wilayahnya serta menawarkan para penduduk kedua daerah tersebut status "penduduk permanen" dan "warga negara" Israel. Sebaliknya, Tepi Barat berada dalam pendudukan militer. Tepi Barat dan Jalur Gaza dipandang oleh bangsa Palestina dan komunitas internasional sebagai masa depan Negara Palestina. Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa inkorporasi Dataran Tinggi Golan dan Yerusalem Timur sebagai tidak sah dan melanggar hukum internasional. PBB terus memandang wilayah-wilayah ini sebagai daerah pendudukan.[126]
Status Yerusalem Timur menjadi salah satu bagian tersulit bagi penyelesaian perjanjian damai antara Israel dengan Palestina. Kebanyakan negosiasi mengenai wilayah didasarkan pada Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB yang menyerukan Israel untuk menarik mundur dari wilaah pendudukan tersebut sebagai syarat normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab.[127][128][129]
Tepi Barat dianeksasi oleh Yordania pada tahun 1948, setelah penolakan Arab terhadap keputusan PBB untuk menciptakan dua negara di Palestina. Hanya Britania yang mengakui aneksasi ini dan sejak perjanjian damai Israel-Yordania, Yordania telah memberikan klaimnya kepada Organisasi Pembebasan Palestina. Tepi Barat diduduki oleh Israel pada tahun 1967. Populasi Tepi Barat pada umumnya adalah warga Arab Palestina, meliputi pengungsi Palestina yang mengungsi akibat Perang Arab-Israel 1948.[130] Sejak pendudukannya dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1993, warga Palestina hidup di bawah administrasi militer Israel. Sejak adanya Surat Pengakuan Israel-PLO, kebanyakan populasi dan kota-kota Palestina berada di bawah yuridiksi internal Otoritas Palestina, walaupun masih berada di bawah kontrol militer Israel secara parsial. Sebagai respon terhadap Intifada Kedua, pemerintah Israel mulai membangun Tembok Pemisah Israel[131] yang dibangun di dalam wilayah Tepi Barat.[132]
Jalur Gaza diduduki Mesir dari tahun 1948 sampai dengan tahun 1967 dan kemudian diduduki oleh Israel dari tahun 1967 sampai dengan tahun 2005. Pada tahun 2005, sebagai bagian dari rencana penarikan unilateral Israel, Israel memindahkan semua penduduk dan tentaranya dari Jalur Gaza, namun Israel masih mengontrol lalu lintas udara dan laut Jalur Gaza.[133] Gaza berbatasan dengan Mesir, dan perjanjian antara Israel, Uni Eropa, Otoritas Palestina, dan Mesir mengatur lalu lintas di perbatasan tersebut (diawasi oleh pemantau dari Uni Eropa),[134] namun dengan terpilihnya pemerintahan Hamas membuat implementasi perjanjian ini sulit dilaksankan.[135] Daerah internal Jalur Gaza saat ini di kontrol oleh Hamas.

[sunting] Hubungan luar negeri

Israel memiliki hubungan diplomatik dengan 161 negara dan 94 misi diplomatik di seluruh dunia.[136] Hanya tiga negara liga Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel; Mesir menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979, Yordania pada tahun 1994, dan Mauritania memutuskan untuk membuka hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada tahun 1999. Dua anggota liga Arab, Maroko dan Tunisia yang memiliki hubungan diplomatik secara terbatas dengan Israel memutuskan hubungan diplomatik tersebut pada awal mula Intifada Kedua pada tahun 2000.[137] Sejak tahun 2003, hubungan dengan Maroko telah mulai membaik, dan menteri luar negeri Israel telah berkunjung ke negara tersebut.[138]
Akibat dari perang Gaza tahun 2009, Mauritania, Qatar, Bolivia, dan Venezuela menghentikan hubungan politik dan ekonomi dengan Israel.[139][140] Di bawah hukum Israel, Lebanon, Suriah, Arab Saudi, Irak, dan Yaman adalah negara musuh[141] dan warga negara Israel dilarang berkunjung ke negara tersebut tanpa seizin Kementerian Dalam Negeri Israel.[142] Sejak tahun 1995, Israel merupakan anggota Dialog Mediterania, yang bertujuan meningkatkan kerja sama antara tujuh negara yang terletak di cekungan Mediterania dan negara anggota NATO.[143]
Hubungan luar negeri Israel dengan Amerika Serikat, Turki, Jerman, Britania, dan India merupakan yang paling dekat. Amerika Serikat merupakan negara pertama yang mengakui berdirinya Israel, diikuti oleh Uni Soviet. Amerika Serikat menganggap Israel sebagai sekutu utama Timur Tengah.[144]
Walaupun Turki dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik penuh sampai dengan tahun 1991,[145] Turki telah melakukan kerja sama dengan Israel sejak pengakuan Turki terhadap kemerdekaan Israel pada tahun 1949. Oleh karena Turki juga berhubungan baik dengan negara-negara Arab di Timur Tengah, beberapa kali Turki mendapatkan tekanan yang besar agar Turki memutuskan hubungan dengan Israel.[146] Hubungan kedua negara surut ketika Turki mengutuk serangan Israel ke Gaza pada tahun 2009.[139]
Jerman juga mempunyai hubungan kuat dengan Israel. Kerja sama antara kedua negara ini meliputi kerja sama ilmiah, pendidikan, ekonomi, dan militer.[147][148] India membuka hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada tahun 1992.[149] Hubungan diplomatik Israel dengan Iran berlangsung semasa Iran di bawah Dinasti Pahlavi[150] namun pengakuan Iran ditarik kembali semenjak Revolusi Iran.[151]
Sampai sekarang Indonesia belum mengakui kedaulatan Israel, walaupun kedaulatan Palestina diakui meskipun daerahnya belum pasti. Mantan presiden RI Abdurrahman Wahid (1999-2001) sempat berencana akan mengakui kedaulatan Israel dan membuka hubungan diplomatik, namun mendapatkan kecaman dan penentangan dari kelompok Muslim Indonesia.[152] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tidak akan membuka hubungan dengan Israel sebelum masalah Palestina dipecahkan dan pendudukan Israel atas Palestina diakhiri.

Angkatan Pertahanan Israel terdiri dari Tentara Israel, Angkatan Udara Israel, dan Angkatan Laut Israel. Angkatan pertahanan ini didirikan semasa Perang Arab-Israel 1948 dengan mengkonsolidasi organisasi-organisasi paramiliter - utamanya Haganah – yang telah berdiri sebelum Israel berdiri.[153] Angkatan Pertahanan Israel juga dibantu oleh Direktorat Intelijen Militer Israel (Aman) yang bekerja sama dengan Mossad dan Shabak.[154] Angkatan Pertahanan Israel telah terlibat dalam beberapa perang besar dan konflik perbatasan walaupun usianya yang masih relatif muda, membuatnya menjadi salah satu angkata bersenjata yang paling terlatih di dunia.[155][156]
Mayoritas warga negara Israel diwajibkan mengikuti program wajib militer pada usia 18 tahun. Pria diwajibkan mengikuti wamil selama tiga tahun, sedangkan perempuan dua tahun.[157] Setelah wamil, lelaki Israel bergabung ke dalam angkatan cadangan dan melakukan tugas-tugas angkatan cadangan selama beberapa minggu setiap tahunnya sampai usia 40 tahun. Kebanyakan perempuan dibebaskan dari tugas ini. Warga negara Israel yang beretnis Arab (kecuali Druze) dan yang terlibat dalam kajian religius secara penuh dibebaskan dari wajib militer.[158][159] Terdapat kewajiban alternatif bagi warga negara yang menerima pembebasan wamil, yaitu Sherut Leumi atau pelayanan nasional, yang melibatkan kegiatan bakti sosial di rumah sakit dan sekolah, ataupun kegiatan sosial lainnya.[160] Oleh karena progam wajib militer ini, Angkatan Pertahanan Israel memiliki sekitar 168.000 tentara aktif dan sekitar 408.000 angkatan cadangan.[161]
Militer Israel sangat bergantung pada persenjataan canggih yang dibuat di Israel maupun diimpor dari luar negeri. Amerika Serikat utamanya merupakan negara kontributor utama, dan dianggarkan untuk memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar AS$30 miliar antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2017.[162] Misil Hetz (Panah) buatan Israel dan Amerika merupakan salah satu sistem misil anti balistik yang operasional di dunia.[163] Sejak Perang Yom Kippur, Israel telah mengembangkan jaringan satelit mata-mata.[164] Suksesnya program Ofeq membuat Israel menjadi salah satu dari tujuh negara yang mampu meluncurkan satelit seperti itu.[165] Sejak berdirinya Israel, Israel telah menghabiskan sebagian besar proporsi produk domestik brutonya untuk keperluan pertahanan. Sebagai contohnya, pada tahun 1984 negara ini menghabiskan sekitar 24% PDB-nya untuk keperluan militer.[166] Sekarang, proporsi tersebut telah menurun mencapai 7,3%.[1]
Israel dipercaya luas memiliki senjata nuklir.[167] Walaupun demikian, Israel tidak menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan mengambil kebijakan yang ambigu dengan tidak mengakui ataupun membantah kepemilikan senjata nuklir.
Setalah Perang Teluk pada tahun 1991, Israel mengesahkan sebuah hukum yang mewajibkan semua apartemen dan rumah-rumah Israel memiliki mamad, yaitu ruang keamanan yang tahan terhadap serangan kimiawi maupun biologise.

Israel dianggap sebagai salah satu negara termaju di Asia Barat Daya dalam hal pembangunan ekonomi dan industri. Negara ini menduduki peringkat nomor 3 di kawasan tersebut menurut Indeks Kemudahan Berbisnis Bank Dunia[169] dan Laporan Daya Saing Global Forum Ekonomi Dunia.[17]
Pada tahun 2007, Israel memiliki produk domestik bruto ke-44 terbesar dan pendapatan per kapita ke-22 tertinggi (berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja) di dunia sebesar AS$232,7 miliar dan AS$33.299 secara berurutan.[170] Pada tahun 2007, Israel diundang untuk bergabung ke dalam Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD)[171] yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar negara-negara yang menjunjung prinsip-prinsip demokrasi dan ekonomi pasar bebas.[172]
Walaupun sumber daya alam Israel terbatas, pembangunan yang intensif pada sektor agrikultur dan industri selama puluhan tahun menjadikan Israel dapat berswasembada pangan secara garis besarnya, terkecuali pada serealia dan daging sapi. Pada tahun 2006, impor Israel mencapai AS$47,8 miliar, yang terdiri dari bahan bakar fosil, bahan-bahan mentah, dan peralatan militer.[1] Komoditas ekspor utama Israel meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, obat-obatan, piranti lunak, bahan-bahan kimia, teknologi militer, dan intan; pada tahun 2006, ekspor Israel mencapai AS$42,86 miliar.[1]
Israel menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal konservasi air dan penggunaan energi panas bumi.[173] Israel juga mengembangkan teknologi-teknologi piranti lunak, komunikasi, dan sains di Silicon Wadi.[174][175] Sejak tahun 1970-an, Israel telah menerima bantuan ekonomi dari Amerika Serikat, dan pinjaman dari Amerika Serikat tersebut menduduki proporsi hutang luar negeri Israel yang cukup besar.[1] Pada tahun 2007, Amerika Serikat menyetujui bantuan sebesar AS$30 miliar kepada Israel untuk sepuluh tahun ke depan.[162]
Pariwisata, utamanya wisata religi, juga merupakan bidang industri Israel yang penting. Permasalahan keamanan di Israel telah menghambat perkembangan industri ini, namun belakangan jumlah turis mulai meningkat.[176] Pada tahun 2008, sekitar 3 juta turis berkunjung ke Israel.

Israel Memiliki Penduduk beragama dominan Yahudi, lalu yang kedua Islam, ketiga Agama yang lain selain kaduanya

Liputan6.com, London: Paveen Yaqub, seorang wanita Inggris yang berasal dari Manchester, mengungkapkan tentang perlakuan kasar dan kejam tentara Israel terhadap para aktivis Gaza. Pengakuan ini disampaikan Paveen di Bandar Udara Istanbul, Turki, bersama ratusan aktivis kemanusiaan Gaza yang mendarat pada Kamis (3/6) pagi [baca: Ratusan Aktivis Tiba di Turki].

"Kami diteror selama beberapa hari terakhir oleh pemerintah Israel," kata Paveen dengan tubuh gemetar dan menahan air mata. "Ini adalah situasi yang membuat saya gila, saya lelah, saya tidak tidur selama berhari-hari. Saya juga tidak makan selama beberapa jam terakhir."

Dia mengatakan, kejadian yang menimpa dirinya adalah pengalaman yang sangat buruk. Paveen mengungkapkan pula sempat ditendang dan dianiaya oleh dua polisi Israel.

Paveen juga mengatakan, pemerintah Israel mencoba memaksanya untuk menandatangani dokumen tertulis dalam bahasa Ibrani, tapi dia menolaknya. Dia berkeras bahwa tidak ada satu orang pun di kapal itu membawa senjata. Serangan itu adalah tindakan pembajakan dan pembantaian.

Pada satu titik, dia melihat satu pria yang ditembak mati oleh anggota pasukan komando Israel. "Kami masih belum tahu berapa banyak orang yang dibunuh oleh tentara Israel karena masih banyak aktivis yang belum ditemukan," katanya.

Sarah Colborne, Direktur Kampanye dan Operasi Solidaritas Palestina, juga berada di kapal Mavi Marmara bersama dengan Paveen. Colborne menggambarkan kekacauan yang terjadi di atas kapal sesaat setelah serdadu Israel naik.

"Saat saya dipaksa untuk berlutut, saya melihat seseorang yang terluka dibawa oleh seorang dokter dan seseorang yang dilatih pertolongan kecelakaan ke bagian belakang dek. Orang itu sepertinya ditembak di bagian kepala. Itu sangat nyata, itu bukan paint ball, itu adalah peluru sungguhan. Kami tidak pernah mengira jika Israel akan membunuh begitu banyak orang dalam misi kemanusiaan ini."(ANS/Telegraph)

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More